A. Profil Orang Sukses
3 Profil Orang Sukses Karena Bekerja
1.
Adam Khoo
Adam Khoo ini adalah seorang
berkebangsaan Singapura. Beda dengan Bill Gates, si Adam Khoo ini memang
terkenal ‘batu’, terutama dalam hal akademis. Saking gebleknya, dia sudah
dikeluarkan dari sekolah di kelas 4 SD. Sesusah apa sih pelajaran di kelas 4 SD
sampai harus dikeluarkan? Jadinya dia masuk ke SD terburuk di Singapura untuk
terus melanjutkan sekolah. Saat pendaftaran masuk SMP, dia ditolak oleh enam
SMP terbaik di sana. Akhirnya, lagi-lagi dia harus masuk ke SMP terburuk di
Singapura untuk melanjutkan sekolah. Dengan prestasi akademis yang kerdil ini,
wajar saja dia menjadi bahan tertawaan teman-teman sejawatnya waktu itu.
Tapi kekurangaanya di dunia akademis
tidak membuntukan ketajamannya di bidang bisnis. Adam Khoo memulai bisnisnya
sejak umur 15 tahun. Kini dia bergerak di bidang bisnis training dan seminar.
Bahkan di saat usianya baru 22 tahun, Adam Khoo sudah menjadi trainer tingkat
nasional di Singapura dengan bayaran $10.000 perjam! Bayangkan saja, di umur 22
tahun saat semua orang masih disibukkan dengan ngeband, kuliah, dan
mendaftarkan diri di bank-bank swasta, Adam Khoo yang dibilang bodoh sudah
menghasilkan 100 juta rupiah perjam! Kini di usia 26 tahun, dia telah memiliki
empat bisnis dengan total nilai omset US$ 20 juta per tahun. Lalu bagaimana
dengan teman-teman sejawatnya yang dulu meledek nilai akademis Adam? Menelan
ludah! Makan tuh nilai akademis.
2.
Mark Zuckerberg
Mark Zuckerberg nama panjang orang ini
memang bisa membuat lidah keseleo, jadi anda pasti setuju kalau saya cukup
memanggilnya Mark saja. Nah, siapa si Mark ini? Anda pasti sudah akrab kan
dengan situs jejaring sosial bernama Facebook tempat dimana anda berhubungan
dengan kolega, atau tempat anda berusaha mencari jodoh, atau sekedar untuk
memajang foto anda dengan narsisnya. Nah, Facebook adalah mesin pencetak uang
bagi si Mark. Mark adalah pembuat situs Facebook dan sekarang masih menjabat
sebagai CEO jejaring sosial tersebut. Mungkin anda pernah bertanya: “Kok
Facebook didominasi warna biru mulu ya?” Itu karena si Mark ini ternyata buta
warna hijau dan merah, dan warna terbaik yang bisa dia lihat hanya warna biru.
Lalu kenapa dia pernah dibilang bodoh?
Karena si Mark nekat mengikuti jejak seniornya Bill Gates, yaitu di DO alias
Drop-Out dari Harvard University. Tapi di DOnya dia bukan karena keasyikan
dengan organisasi kampus atau sibuk ‘boya’ cewek-cewek junior, tapi sibuk mengembangkan
situs jejaring sosial ini. Di saat teman-teman kampusnya masih sibuk dengan
pertanyaan ‘Saya diterima kerja apa tidak ya?’, si Mark sudah menjadi milyarder
termuda dalam sejarah, dan itu karena usahanya sendiri dan bukan karena warisan
nenek moyang.
1. Dahlan Iskan
Dahlan Iskan (lahir di Magetan, Jawa
Timur, 17 Agustus 1951; umur 61 tahun), adalah CEO surat kabar Jawa Pos dan
Jawa Pos Group, yang bermarkas di Surabaya. Ia juga adalah Direktur Utama PLN
sejak 23 Desember 2009. Pada tanggal 19 Oktober 2011, berkaitan dengan
reshuffle Kabinet Indonesia Bersatu II, Dahlan Iskan diangkat sebagai Menteri
Negara Badan Usaha Milik Negara menggantikan Mustafa Abubakar.
Karier
Karier Dahlan Iskan dimulai sebagai calon reporter sebuah surat kabar kecil di Samarinda, Kalimantan Timur pada tahun 1975. Tahun 1976, ia menjadi wartawan majalah Tempo. Sejak tahun 1982, Dahlan Iskan memimpin surat kabar Jawa Pos hingga sekarang.
Karier Dahlan Iskan dimulai sebagai calon reporter sebuah surat kabar kecil di Samarinda, Kalimantan Timur pada tahun 1975. Tahun 1976, ia menjadi wartawan majalah Tempo. Sejak tahun 1982, Dahlan Iskan memimpin surat kabar Jawa Pos hingga sekarang.
Jawa Pos
Dahlan Iskan adalah sosok yang menjadikan Jawa Pos yang waktu itu hampir mati dengan oplah 6.000 ekslempar, dalam waktu 5 tahun menjadi surat kabar dengan oplah 300.000 eksemplar. Lima tahun kemudian terbentuk Jawa Pos News Network (JPNN), salah satu jaringan surat kabar terbesar di Indonesia yang memiliki 134 surat kabar, tabloid, dan majalah, serta 40 jaringan percetakan di Indonesia. Pada tahun 1997 ia berhasil mendirikan Graha Pena, salah satu gedung pencakar langit di Surabaya, dan kemudian gedung serupa di Jakarta. Pada tahun 2002, ia mendirikan stasiun televisi lokal JTV di Surabaya, yang kemudian diikuti Batam TV di Batam dan Riau TV di Pekanbaru.
Dahlan Iskan adalah sosok yang menjadikan Jawa Pos yang waktu itu hampir mati dengan oplah 6.000 ekslempar, dalam waktu 5 tahun menjadi surat kabar dengan oplah 300.000 eksemplar. Lima tahun kemudian terbentuk Jawa Pos News Network (JPNN), salah satu jaringan surat kabar terbesar di Indonesia yang memiliki 134 surat kabar, tabloid, dan majalah, serta 40 jaringan percetakan di Indonesia. Pada tahun 1997 ia berhasil mendirikan Graha Pena, salah satu gedung pencakar langit di Surabaya, dan kemudian gedung serupa di Jakarta. Pada tahun 2002, ia mendirikan stasiun televisi lokal JTV di Surabaya, yang kemudian diikuti Batam TV di Batam dan Riau TV di Pekanbaru.
Fangbian
Iskan Corporindo (FIC)
Sejak awal 2009, Dahlan adalah sebagai Komisaris PT Fangbian Iskan Corporindo (FIC) yang akan memulai pembangunan Sambungan Komunikasi Kabel Laut (SKKL) pertengahan tahun ini. SKKL ini akan menghubungkan Surabaya di Indonesia dan Hong Kong, dengan panjang serat optik 4.300 kilometer.
Sejak awal 2009, Dahlan adalah sebagai Komisaris PT Fangbian Iskan Corporindo (FIC) yang akan memulai pembangunan Sambungan Komunikasi Kabel Laut (SKKL) pertengahan tahun ini. SKKL ini akan menghubungkan Surabaya di Indonesia dan Hong Kong, dengan panjang serat optik 4.300 kilometer.
Perusahaaan
Listrik Negara (PLN)
Sejak akhir 2009, Dahlan diangkat menjadi direktur utama PLN menggantikan Fahmi Mochtar yang dikritik karena selama kepemimpinannya banyak terjadi mati lampu di daerah Jakarta. Semenjak memimpin PLN, Dahlan membuat beberapa gebrakan diantaranya bebas byar pet se Indonesia dalam waktu 6 bulan, gerakan sehari sejuta sambungan. Dahlan juga berencana membangun PLTS di 100 pulau pada tahun 2011. Sebelumnya, tahun 2010 PLN telah berhasil membangun PLTS di 5 pulau di Indonesia bagian Timur yaitu Pulau Banda, Bunaken Manado, Derawan Kalimantan Timur, Wakatobi Sulawesi Tenggara, dan Citrawangan.
Sejak akhir 2009, Dahlan diangkat menjadi direktur utama PLN menggantikan Fahmi Mochtar yang dikritik karena selama kepemimpinannya banyak terjadi mati lampu di daerah Jakarta. Semenjak memimpin PLN, Dahlan membuat beberapa gebrakan diantaranya bebas byar pet se Indonesia dalam waktu 6 bulan, gerakan sehari sejuta sambungan. Dahlan juga berencana membangun PLTS di 100 pulau pada tahun 2011. Sebelumnya, tahun 2010 PLN telah berhasil membangun PLTS di 5 pulau di Indonesia bagian Timur yaitu Pulau Banda, Bunaken Manado, Derawan Kalimantan Timur, Wakatobi Sulawesi Tenggara, dan Citrawangan.
Menteri
Badan Usaha Milik Negara (Menteri BUMN)
Pada tanggal 17 Oktober 2011, Dahlan Iskan ditunjuk sebagai pengganti Menteri BUMN yang menderita sakit. Ia terisak dan terharu begitu dirinya dipanggil menjadi menteri BUMN karena ia berat meninggalkan PLN yang menurutnya sedang pada puncak semangat untuk melakukan reformasi PLN.
Pada tanggal 17 Oktober 2011, Dahlan Iskan ditunjuk sebagai pengganti Menteri BUMN yang menderita sakit. Ia terisak dan terharu begitu dirinya dipanggil menjadi menteri BUMN karena ia berat meninggalkan PLN yang menurutnya sedang pada puncak semangat untuk melakukan reformasi PLN.
Dahlan melaksanakan beberapa program
yang akan dijalankan dalam pengelolaan BUMN. Program utama itu adalah
restrukturisasi aset dan downsizing (penyusutan jumlah) sejumlah badan usaha.
Ihwal restrukturisasi masih menunggu persetujuan Menteri Keuangan.
Beberapa kinerjanya disorot. Dahlan gagal membawa lima perusahaan BUMN untuk melepas saham perdana (initial public offering/IPO) di lantai bursa. Adapun, berkat kepemimpinannya, BUMN dinilai bersih dari korupsi oleh masyarakat juga merupakan kinerja dan keberhasilannya membangun BUMN.
Beberapa kinerjanya disorot. Dahlan gagal membawa lima perusahaan BUMN untuk melepas saham perdana (initial public offering/IPO) di lantai bursa. Adapun, berkat kepemimpinannya, BUMN dinilai bersih dari korupsi oleh masyarakat juga merupakan kinerja dan keberhasilannya membangun BUMN.
Kehidupan
pribadi
Dahlan Iskan dibesarkan di lingkungan pedesaan dangan kondisi serba kekurangan. Orangtuanya tidak ingat tanggal berapa Dahlan dilahirkan. Dahlan akhirnya memilih tanggal 17 Agustus dengan alasan mudah diingat karena bertepatan dengan peringatan kemerdekaan Republik Indonesia.
Dahlan Iskan pernah menulis buku berjudul Ganti Hati pada tahun 2008. Buku ini berisi tentang pengalaman Dahlan Iskan dalam melakukan operasi cangkok hati di Cina.
Selain sebagai pemimpin Grup Jawa Pos, Dahlan juga merupakan presiden direktur dari dua perusahaan pembangkit listrik swasta: PT Cahaya Fajar Kaltim di Kalimantan Timur dan PT Prima Electric Power di Surabaya.
Dahlan Iskan dibesarkan di lingkungan pedesaan dangan kondisi serba kekurangan. Orangtuanya tidak ingat tanggal berapa Dahlan dilahirkan. Dahlan akhirnya memilih tanggal 17 Agustus dengan alasan mudah diingat karena bertepatan dengan peringatan kemerdekaan Republik Indonesia.
Dahlan Iskan pernah menulis buku berjudul Ganti Hati pada tahun 2008. Buku ini berisi tentang pengalaman Dahlan Iskan dalam melakukan operasi cangkok hati di Cina.
Selain sebagai pemimpin Grup Jawa Pos, Dahlan juga merupakan presiden direktur dari dua perusahaan pembangkit listrik swasta: PT Cahaya Fajar Kaltim di Kalimantan Timur dan PT Prima Electric Power di Surabaya.
3 Profil Orang Sukses Karena Wirausaha
1. Sukyatno
(Hoo Tjioe)
Siapa yang tak kenal dengan produk es teller 77,
ratusan gerainya sudah tersebar di seluruh nusantara. Tidak puas dengan
mempertahankan pasar dalam negeri, kini
produk es teller 77 merupakan salah satu bisnis franchise makanan yang berhasil
merambah pasar internasional. Produknya sudah menjangkau pasar luar negeri
seperti Malaysia, Singapura, Australia, serta masih akan terus dikembangkan
untuk membuka gerai berikutnya di India, Jeddah dan Arab Saudi.
Terinspirasi dari sang mertua (Ibu Murniati
Widjaja) yang menang lomba membuat es teler, Sukyatno yang dulunya bernama Hoo
Tjioe Kiat mencoba menjual es teler di emperan toko dengan menggunakan tenda –
tenda. Usaha yang dimulainya pada tanggal 7 Juli 1982 ini, ternyata bukan peluang bisnis yang pertama kali Ia coba.
Berbagai peluang bisnis seperti menjadi salesman, tengkulak jual beli
tanah, makelar pengurusan SIM, menjadi pemborong bangunan, sampai mencoba
bisnis salon pernah Ia geluti dan semuanya gagal ditengah jalan.
Tak ingin mengulangi kegagalan bisnis seperti
sebelumnya, Sukyatno mulai menekuni bisnis es telernya yang diberi nama es
teler 77. Angka 77 digunakan sebagai merek es telernya, karena angka tersebut
mudah diingat dan diharapkan menjadi angka hoki bagi pemilik bisnis ini. Keyakinan
Sukyatno pun tepat, merek es teler 77 mulai dikenal masyarakat dan menjadi
salah satu produk unggulan dari dulu sampai sekarang.
Dari sebuah warung tenda yang dulunya berada di
emperan toko, Sukyatno berinisiatif untuk mengembangkannya menjadi bisnis
waralaba. Setelah 5 tahun mempertahankan bisnisnya, tepat pada tahun 1987 untuk
pertama kalinya dibuka gerai es teler 77 di Solo dengan sistem franchise.
Semenjak itu perkembangan bisnisnya pun sangat pesat, dengan keuletan dan kerja
keras yang dimiliki Sukyatno kini es teller 77 telah memiliki lebih dari 180
gerai yang tersebar di berbagai pusat perbelanjaan dan pertokoan yang ada di
Indonesia bahkan hingga mancanegara.
Kunci sukses es teller 77
Bersamaan dengan perkembangan bisnisnya, pada tahun
2007 Sukyatno kembali ke hadapan Yang Maha Esa. Kesederhanaan dan kerjakerasnya
dalam mengembangkan usaha, kini dilanjutkan oleh salah satu anaknya yaitu
Andrew Nugroho selaku direktur PT. Top Food Indonesia. Berkat komitmen para
pengelola bisnis ini, sekalipun menghadapi persaingan dagang yang cukup ketat dengan
bisnis franchise makanan asing maupun franchise lokal yang saat ini banyak
bermunculan. Es teller 77 terus berusaha untuk memberikan pelayanan yang
terbaik bagi para konsumennya. Ini dibuktikan dengan adanya inovasi baru dari
es teler 77 yang mengenalkan menu makanan terbarunya antara lain gado – gado,
rujak buah, mie kangkung, dan nasi goreng buntut. Andrew sengaja mempertahankan
menu tradisional yang tidak asing bagi lidah orang Indonesia, agar masyarakat
yang masuk pertokoan masih bisa menemukan menu tradisional yang mereka gemari.
Disamping itu untuk meningkatkan loyalitas konsumen
terhadap es teler 77, Andrew juga memberikan fasilitas kartu member bagi para
pelanggannya. Dengan kartu klub juara yang diluncurkannya, pelanggan berhak
memperoleh diskon makanan dan minuman yang ada di seluruh gerai es teler 77.
Atas kerjakeras dan perjuangan keluarga Sukyatno dalam
mengembangkan bisnisnya, berbagai penghargaan pun pernah diterimanya.
Kesuksesan es teller 77 dalam mengembangkan bisnis franchisenya, menjadi
motivasi besar bagi semua orang.
1. Bob Sadino
Bob Sadino (Lampung, 9 Maret 1933), atau akrab dipanggil
om Bob, adalah seorang pengusaha asal Indonesia yang berbisnis di bidang pangan
dan peternakan. Ia adalah pemilik dari jaringan usaha Kemfood dan Kemchick.
Dalam banyak kesempatan, ia sering terlihat menggunakan kemeja lengan pendek
dan celana pendek yang menjadi ciri khasnya. Bob Sadino lahir dari sebuah
keluarga yang hidup berkecukupan. Ia adalah anak bungsu dari lima bersaudara.
Sewaktu orang tuanya meninggal, Bob yang ketika itu berumur 19 tahun mewarisi
seluruh harta kekayaan keluarganya karena saudara kandungnya yang lain sudah
dianggap hidup mapan.
Bob kemudian menghabiskan sebagian hartanya untuk
berkeliling dunia. Dalam perjalanannya itu, ia singgah di Belanda dan menetap
selama kurang lebih 9 tahun. Di sana, ia bekerja di Djakarta Lylod di kota
Amsterdam dan juga di Hamburg, Jerman. Ketika tinggal di Belanda itu, Bob
bertemu dengan pasangan hidupnya, Soelami Soejoed.
Pada tahun 1967, Bob dan keluarga kembali ke
Indonesia. Ia membawa serta 2 Mercedes miliknya, buatan tahun 1960-an. Salah
satunya ia jual untuk membeli sebidang tanah di Kemang, Jakarta Selatan
sementara yang lain tetap ia simpan. Setelah beberapa lama tinggal dan hidup di
Indonesia, Bob memutuskan untuk keluar dari pekerjaannya karena ia memiliki
tekad untuk bekerja secara mandiri.
Pekerjaan pertama yang dilakoninya setelah keluar dari
perusahaan adalah menyewakan mobil Mercedes yang ia miliki, ia sendiri yang
menjadi sopirnya. Namun sayang, suatu ketika ia mendapatkan kecelakaan yang
mengakibatkan mobilnya rusak parah. Karena tak punya uang untuk memperbaikinya,
Bob beralih pekerjaan menjadi tukang batu. Gajinya ketika itu hanya Rp.100. Ia
pun sempat mengalami depresi akibat tekanan hidup yang dialaminya.
Suatu hari, temannya menyarankan Bob memelihara ayam
untuk melawan depresi yang dialaminya. Bob tertarik. Ketika beternak ayam itulah
muncul inspirasi berwirausaha. Bob memperhatikan kehidupan ayam-ayam ternaknya.
Ia mendapat ilham, ayam saja bisa berjuang untuk hidup, tentu manusia pun juga
bisa.
Sebagai peternak ayam, Bob dan istrinya, setiap hari
menjual beberapa kilogram telor. Dalam tempo satu setengah tahun, ia dan
istrinya memiliki banyak langganan, terutama orang asing, karena mereka fasih
berbahasa Inggris. Bob dan istrinya tinggal di kawasan Kemang, Jakarta, di mana
terdapat banyak menetap orang asing.
Tidak jarang pasangan tersebut dimaki pelanggan, babu
orang asing sekalipun. Namun mereka mengaca pada diri sendiri, memperbaiki
pelayanan. Perubahan drastis pun terjadi pada diri Bob, dari pribadi feodal
menjadi pelayan. Setelah itu, lama kelamaan Bob yang berambut perak, menjadi
pemilik tunggal super market (pasar swalayan) Kem Chicks. Ia selalu tampil
sederhana dengan kemeja lengan pendek dan celana pendek.
Bisnis pasar swalayan Bob berkembang pesat, merambah
ke agribisnis, khususnya holtikutura, mengelola kebun-kebun sayur mayur untuk
konsumsi orang asing di Indonesia. Karena itu ia juga menjalin kerjasama dengan
para petani di beberapa daerah.
Bob percaya bahwa setiap langkah sukses selalu diawali
kegagalan demi kegagalan. Perjalanan wirausaha tidak semulus yang dikira. Ia
dan istrinya sering jungkir balik. Baginya uang bukan yang nomor satu. Yang
penting kemauan, komitmen, berani mencari dan menangkap peluang.
Di saat melakukan sesuatu pikiran seseorang
berkembang, rencana tidak harus selalu baku dan kaku, yang ada pada diri
seseorang adalah pengembangan dari apa yang telah ia lakukan. Kelemahan banyak
orang, terlalu banyak mikir untuk membuat rencana sehingga ia tidak segera
melangkah. “Yang paling penting tindakan,” kata Bob.
Keberhasilan Bob tidak terlepas dari ketidaktahuannya
sehingga ia langsung terjun ke lapangan. Setelah jatuh bangun, Bob trampil dan
menguasai bidangnya. Proses keberhasilan Bob berbeda dengan kelaziman, mestinya
dimulai dari ilmu, kemudian praktik, lalu menjadi trampil dan profesional.
Menurut Bob, banyak orang yang memulai dari ilmu,
berpikir dan bertindak serba canggih, arogan, karena merasa memiliki ilmu yang
melebihi orang lain.
Sedangkan Bob selalu luwes terhadap pelanggan, mau
mendengarkan saran dan keluhan pelanggan. Dengan sikap seperti itu Bob meraih
simpati pelanggan dan mampu menciptakan pasar. Menurut Bob, kepuasan pelanggan
akan menciptakan kepuasan diri sendiri. Karena itu ia selalu berusaha melayani
pelanggan sebaik-baiknya.
Bob menempatkan perusahaannya seperti sebuah keluarga.
Semua anggota keluarga Kem Chicks harus saling menghargai, tidak ada yang
utama, semuanya punya fungsi dan kekuatan.
Profil dan
Biodata Bob Sadino
Nama : Bob
Sadino
Lahir : Tanjungkarang,
Lampung, 9 Maret 1933
Agama : Islam
Pendidikan :
-SD,
Yogyakarta (1947)
-SMP,
Jakarta (1950)
-SMA,
Jakarta (1953)
Karir :
-Karyawan
Unilever (1954-1955)
-Karyawan
Djakarta Lloyd, Amsterdam dan Hamburg (1950-1967)
-Pemilik
Tunggal Kem Chicks (supermarket) (1969-sekarang)
-Dirut PT Boga
Catur Rata
-PT Kem
Foods (pabrik sosis dan ham)
-PT Kem
Farms (kebun sayur)
1. Meity Amelia
Berawal dari hobi, Meity Amelia sukses sebagai
pengusaha bakery dan cake. Ikuti perjalanan hidupnya.
Meity Amelia lahir di kota kecil di Gorontalo, 50
tahun lalu. Waktu itu daerahnya sepi dan tidak banyak orang yang menjual
makanan. Setiap sore, Sang Mama selalu membut kue-kue untuk kedua anaknya.
Awalnya ia hanya bisa melihat dan membantu mengambilkan alat atau bahannya
saja. Tapi lama-kelamaan, ia ikut mengaduk adonan, mencetak dan membakar atau
menggorengnya.
Karena seringnya membantu, sejak masuk sekolah dasar
(SD), ia sudah bisa membuat puding dan roti goreng sendiri. “Rasanya puas bisa
membuat roti goreng sendiri dan dinikmati sendiri,” jelas Meity. Jadi ketika
teman-teman sebayanya senang bermain-main di luar rumah, ia berada di dapur
membantu mamanya memasak atau membuat kue sendiri.
Selain belajar membuat aneka cake dan masakan, ia juga
sudah diajari bisnis oleh orang tuanya. Ketika menginjak kelas 3 SD, ia sudah
berani menjual permen dari gula merah di sekolahnya. Karena rasanya enak dan
murah, dagangannya selalu habis dibeli teman-temannya. ”Permen gula merah saya
buat sendiri, jadi keuntungannya jadi lebih besar,” jelas ibu 6 anak ini.
Keahlian membuat cake makin bertambah ketika ia
menginjak sekolah menengah pertama (SMP). Ia suka membeli majalah atau buku
tentang resep dan masakan. Tidak hanya dibaca saja, tetapi ia juga senang
mempraktikannya di rumah. Hasilnya, ia sering sekali menghadiahi teman-teman
atau ponakan dengan tart. ”Kalau pas ada perayaan atau ada teman atau keponakan
ulang tahun, saya sering memberi hadiah kue atau tart buatan sendiri,” jelas
istri Suryo Hadisantoso ini. Ia juga pernah membantu usaha kakak iparnya
membuat kue kering.
B. Perbandingan karakter ke 2 orang tersebut
1. Orang sukses karena bekerja
· Passion
· Komitmen
· Disiplin
· Perkecil ego
· Selalu mau belajar
· Integritas
2. Orang sukses karena wirausaha
· Berorientasi pada tugas dan hasil
· Percaya diri
· Berani menanggung risiko
· Kepemimpinan
· Tahan banting dan tidak cengeng
· Berani mengambil risiko
· Memiliki kemauan yang keras
· Merubah pola pikir.
·
Ikhlas dan
selalu bersyukur
·
Mampu
Membuat Keputusan yang Tepat
C. Mendeskripsikan karakter
yang dimiliiki pada orang-orang tersebut yang ingin anda miliki
Beberapa karakter yang ingin saya miliki dari beberapa karakter yang dimiliki pada orang-orang tersebut adalah:
1. Komitmen
Komitmen
adalah janji yang dilakukan terhadap diri sendiri. Komitmen menandakan saya
serius terhadap hidup dan impian saya. Komitmen juga berarti saya siap untuk
melakukan semua upaya yang dibutuhkan untuk mencapai impian saya, tidak peduli
apa pun yang saya akan hadapi di depan.
2. Perkecil ego
Semua orang pada dasarnya egois. Sikap tersebut
memang dibutuhkan untuk dapat bertahan hidup di dunia ini. Namun, ego yang
dimanjakan begitu saja malah akan menghancurkan diri saya sendiri. Oleh
karenanya, pikirkan kepentingan yang lain juga sebelum saya mengambil
keputusan.
3. Percaya diri
Sikap percaya diri akan mendorong seseorang untuk
terus maju dengan kemampuan yang ada. Orang yang tinggi percaya dirinya adalah
orang yang sudah matang jasmani dan rohaninya. Karakteristik kematangan
seseorang dilihat dari rasa tanggung jawabnya yang tinggi, objektif, kritis,
dan tidak tergantung orang lain. Emosional pun stabil, tidak mudah tersinggung,
dan naik pitam.
4. Tahan banting dan tidak cengeng
Apapun profesi yang dilakoni seseorang, dapat
dipastikan akan selalu ada tantangan dan cobaan yang harus dihadapi. Begitu
pula dengan profesi wirausahawan. Halangan teknis maupun non-teknis akan selalu
ditemui wirausahawan setiap harinya. Untuk bertahan dalam situasi sulit,
dibutuhkan ketahanan mental yang kuat. Pebisnis diharapkan tidak larut dalam
kesedihan yang terlalu dalam jika bisnisnya sedang terguncang. Hal yang lebih
penting yang harus dilakukan pebisnis adalah mencari solusi dari permasalahan
tersebut dan yakin bahwa guncangan yang menerpa bisnisnya akan berlalu.
5. Selalu mau belajar
Selalu akan
ada ilmu yang bisa dipelajari di dunia ini, bahkan sampai akhir hayat saya
nanti. Jangan pernah menutup diri akan perubahan dan nasihat orang lain, karena
siapa tahu dari 2 hal tersebut saya akan mendapatkan pelajaran hidup yang
berharga.
6. Memiliki kemauan yang keras
Memulai
sesuatu, apapun itu, bukanlah sesuatu yang gampang. Kendala dan masalah pasti
dihadapi oleh orang yang baru akan memulai sebuah kegiatan. Hal ini juga
berlaku dalam bisnis pribadi. Membuka bisnis pribadi tidak semudah membalikkan
telapak tangan. Untuk itu, calon wirausahawan harus memiliki kemauan yang keras
agar dapat menghadapi kendala dan masalah di masa-masa awal bisnisnya.
D. Karakter wirausaha yang
saya miliki
1. Berani mengambil resiko
2. Passion
Ikhlas dan selalu bersyukur
Tidak ada komentar:
Posting Komentar